Friday, March 7, 2008
by Littleayas
Mendung menggayut manja
Saat semburat merah terakhir meninggalkan hari
Kulihat sudut sudut kota tuaku
Menua oleh waktu
Lusuh di lahap jaman
Kususuri kenangan
Ketika langit masih muda
Dan kabut menari nari di waktu subuh
Kokok pejantan menyambut hari
Ditingkahi suara tukang sayur di kejauhan
Kini langkahku ditemani langit menua
Hijau berganti abu abu yang muram
Hanya polusi sebagai ganti bintang
Kotaku semakin tua
Tertutup oleh debu keserakahan manusia
-070308-
Read More...
Summary only...
Posted in:
ayas,
hadir untuk belajar
|
|
|
Aku berlari meninggalkan derita
Di saat kokok pertama menyambut hari
Tak sempat membawa mimpi
Hanya sehelai asa tersangkut di leher
Aku masih berlari
Kutemui tangis anak anak yang tak sempat menyusu pada ibunya
Di belokan selanjutnya kulihat seorang anak meregang nyawa
Menyerah pada derit usus lapar yang menggerogoti
Aku terus berlari
Seorang gadis meracuni tubuhnya dengan penikmat fana
Lalu di kejauhan seorang bapak memasung jiwa anak istri
Aku berlari
Tak kutemukan bahagia hadir
Hanya sehelai asa tersangkut di leher
-070308-
Read More...
Summary only...
Posted in:
ayas.reality.poems
|
|
|
Kemanakah airmata mengalir?
Tergesa gesa ia keluar dari muara tangis
Apakah menuju ceruk jiwa yang kosong?
Ataukah sekedar merayakan kebebasan
dibelai sepoi angin?
-010308-
Type rest of the post here
Read More...
Summary only...
Posted in:
ayas,
terus belajar
|
|
|
Langitku kelabu
Saat penghujung hari tiba
Tempat dimana malaikat malaikat maut melayang
Menebar luka yang perlahan membusuk
Tangisanku serupa airmata kristal
Beku di hati
Penat di jiwa
Langkahku tersendat
Setiap jejaknya berujung sembilu
Kutanya padamu
Kemana lagi harus kucari riang
Sementara hati perlahan menua dan mengering?
-010308-
Read More...
Summary only...
Posted in:
ayas,
masih blajar
|
|
|