Feeling Grey




Kenapa dia dinamakan 'feeling grey'? karena saat ini, di tengah terik matahari, aku merasa jenuh.
jenuh dengan kemacetan yang tak ada ujung pangkal penyelesaiannya, jenuh dengan kerjaan, dan yeah a little bit boring with my life.
rasanya masih pengen istirahat di rumah. me-rileks-an pikiran, jiwa, raga. nonton dvd romance, komedi, atau horor (??!!untuk yg terakhir ini gak jamin berani nonton sendirian).


i need a holiday. more holiday..kesannya maruk yah. apa weekend gak cukup? tapi kenyataannya adalah gw kok tetep capek ya setiap hari senin?
ada beberapa kemungkinan.

kemungkinan 1 : aku males sama macet yang terus merajalela. memaksa diri bangun pagi dan berangkat jam 6 kurang padahal masuk kantor jam setengah 9.

kemungkinan 2 : stress sama kerjaan yang cenderung overload plus report2 yang bikin otak jadi berat sebelah sampai jalan timpang.

kemungkinan 3 : cuaca panas yang ampun2an. bikin anemiaku kumat dan sakit kepala meradang.

eniwei...diatas semua itu..aku tetep bersyukur. toh aku masih dikasih kerjaan, masih bisa ngerasain panas dan sakit kepala, juga masih dikasih kesempatan buat dateng on time ke kantor..

soooo..kesimpulannya adalah: nikmatin aja feeling grey ini...siapa tau nanti malam, nanti sore atau bahkan satu jam lagi i'm feeling pink ya kan??who knows? ^^

Read More...

Medley dan Masa Lalu

Medley dan Masa Lalu
Teks by. Littleayas


Putaran waktu terus mengajakku berjalan. Menyusuri nasib. Terkadang di tengah jalannya banyak rintangan menghadang. Pun banyak penyesalan menghalangi. Seperti sebuah mikroorganisme yang berkembang. Dari dua menjadi empat lalu menjadi delapan. Seperti itulah penyesalan yang menghimpit rongga dadaku.

Penyesalan karena menolak satu permintaan dari orang yang paling kusayangi. Nenekku.

Jika saja aku bisa memutar ulang jalan hidupku, aku mau melakukan apa saja sekedar untuk singgah beberapa menit dai masa lalu ketika umurku beranjak 7 tahun. Masa dimana hidup yang seharusnya indah menjadi kelabu.

Ketika itu Nenekku, seorang tua yang kehilangan rumah karena perebutan tanah dengan adiknya sendiri, memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumahku. Malam hari pertama, ia mengajakku untuk tidur bersamanya. Suatu hal yang sangat sepele. Tapi aku menolaknya. Sebuah penolakan yang memberi rasa sesal. Sampai saat ini.

Nenekku mendapat stroke hanya beberapa jam setelah aku berangkat sekolah keesokan paginya. Ia dirawat intensif di salah satu Rumah Sakit besar Surabaya dekat dengan tempat tinggalku semasa kecil. Air mata mengaliri pipi mudaku. Teringat tangan keriputnya yang selalu memelukku kala aku sedih. Juga kata-kata bijaknya yang menerangi hati dan menjadi panutanku ketika aku beranjak dewasa. Nenekku selalu berkata, “jadilah perempuan yang kuat dan tegar. Sebisa mungkin belajarlah sebanyak-banyaknya dan jangan pernah menyerah.”

Kata-kata Nenekku itu yang memberi semangat kala aku menderita lumpuh di usia 5 tahun. Ia selalu menyemangatiku supaya aku tak cepat menyerah hingga akhirnya aku dapat berjalan kembali satu bulan setelah aku lumpuh. Kata-kata Nenekku pula yang membuatku belajar segala hal, mulai dari Ballet, Tari Tradisional, Melukis, Menulis puisi dan cerita, membuat program komputer sampai menjahit dan memasak.

Satu bulan setelah dirawat di Surabaya, Nenekku minta dipulangkan ke Jakarta. Melalui prosedur yang berbelit-belit menurut pikiran anak berumur 7 tahun, akhirnya Nenekku di pulangkan dengan pesawat yang dilengkapi dengan dokter, perawat, obat-obatan dan selang infuse. Hanya tiga hari Nenekku dirawat. Ia meninggal setelah berjanji padaku akan membuat baju indah untukku. Hari itu, Nenekku pergi membawa sejuta penyesalanku. Penyesalan yang selalu membayangiku bagai awan kelabu dalam pikiranku.


***
151107 – In memories of Grandma.

http://medleymovie.blogspot.com/

Read More...

Kutemukan Ia

Guru dalam hidup
Ada dimana-mana
Hadir tak terduga


Pagi ini kutemukan Ia
Dalam sosok pengamen
Yang bernyanyi dengan riang dan penuh makna
Di tengah kemacetan


***
141107 – Dalam perjalanan ke kantor di tengah kemacetan.


Read More...

Ajari Aku (Untuk Kinu)

Ingin itu ada
Dari genangan kecil
Membuncah menjadi sungai


Ajari aku
Merangkai kata tanpa kehilangan makna
Bimbing aku berpijak
Sebelum diri ini jatuh

***
081107 – Di malam dingin menuju pembaringan.

Read More...

Saat Bumi Menua


Ketika bumi masih muda
Diberikannya penahan lapar dan dahaga
Pada umat manusia
Meski setiap saat diinjak dan diludahi



Kini bumi menua
Rambut hijaunya dipangkas secara paksa
Karbondioksida menutupi permukaan wajah
Cadar ozon terkoyak-koyak
Penahan gelombang hancur

Jemari bumi bergetar
Memuntahkan lahar
Melepaskan derita

Airmata jatuh di satu sisi
Dan kering di sisi yang lain

Derita terengkuh
Manusia menyesali

***
251007-Fatmawati. Teringat kisah teman yang mulai terkena dampak global warming…plis manusia sayangi tanah coklat dan langit biru yang mulai lusuh ini.


Read More...

Di Atas Serambi

Suara langkah kaki kanak-kanak terdengar mendekati pintu rumah sederhana milik Airin. Tak berapa lama terdengar salam,” Selamat sore Kak Irin.” Senyum mengembang di bibir mungil Airin saat kanak-kanak itu berebutan masuk dan menuju serambi kecil tempat mereka belajar.

Adalah sebuah ritual bagi Airin setiap hari Selasa dan Kamis sore untuk mengajar kanak-kanak yang tak mampu di sekitar rumahnya. Meski kemiskinan hadir di sela nafas, mereka tetap bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru. Bukan demi titel, juga bukan demi selembar ijazah melainkan demi memuaskan rasa keingintahuan mereka akan sebuah pengetahuan.



Airin segera menyiapkan buku dan alat-alat tulis. Metode belajar yang Airin lakukan sederhana. Untuk 1 jam pertama, mereka akan belajar memperlancar bacaan dan berhitung. Jam berikutnya, Anak-anak boleh bertanya apa saja asal masih dalam batas kewajaran. Untuk itu Airin sudah mempersenjatai diri dengan berbagai macam ensiklopedia, buku-buku dan Koran. Untung saja sejak kecil Bunda Airin selalu membelikan buku daripada mainan. Kata Bunda Airin,”Kalau buku meski sudah tua dan rapuh tapi masih akan menyimpan pengetahuan berbeda dengan mainan yang bila sudah rusak akan teronggok begitu saja.” Airin tersenyum lembut mengingat petuah Bunda.

Murid-murid Airin ada lima orang. Edi yang menjadi pemulung karena memulung adalah profesi keluarga besarnya. Abdul yang putus sekolah saat kelas 2 SD karena ketiadaan biaya dan sekarang membantu ibunya mencari nafkah dengan menjadi loper Koran. Si kecil Anti yang sudah 2 tahun dipaksa ibunya untuk menjadi pengemis di kolong jembatan layang. Ahmad si pedagang asongan adalah yang tertua di antara mereka,10 tahun umurnya dan tidak pernah mengecap bangku sekolah. Dan Ika, adik Ahmad yang menjadi pengamen di lampu merah pojok kota.

Dulu, Airin melihat Ahmad yang minta dibacakan sepotong berita yang terpampang di halaman muka Koran terkemuka kepada Abdul. Abdul membaca dengan terbata-bata. Di situlah batin Airin terketuk. Ia, mahasiswi beasiswa IKIP bisa belajar dengan leluasa. Merengkuh cakrawala aksara tanpa batas, sedangkan mereka yang ingin melihat cakrawala itu tak mampu bahkan untuk lancar membaca. Airin menghampiri Ahmad dan Abdul, berkenalan dan mengajak mereka untuk bermain dan belajar di rumahnya. Sejak itulah sekolah kecil mereka dimulai.

“ Kak Irin, Anti mau tahu pahlawan itu apa sih?” Tanya Anti polos seraya menunjuk sampul buku Pahlawan-pahlawan Belia*.

Airin tersenyum, “Pahlawan dalam arti sebenarnya adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran**.”

“ Jadi mereka bisa siapa aja ya Kak?” Ahmad bertanya serius.

“ Iya. Jadi pahlawan itu bukan sebatas orang yang mengangkat senjata. Guru juga pahlawan. Bahkan Ibu kalian juga sebenarnya pahlawan karena mereka sudah mati-matian berjuang melawan maut untuk melahirkan kalian.” Terang Airin. Mereka ber-ooo panjang.

“ Tapi ibu Anti malah nyuruh Anti jadi pengemis Kak. Masa dia jadi pahlawan?” Anti kecil protes pada Airin.

Airin menghela nafas. Kemiskinan itu biang keladinya ingin ia berteriak. Tapi tatapan polos anak-anak itu mengurungkan niat Airin. Negara ini sudah tua, mulai bobrok di sana sini. Tapi bukan berarti jiwa mereka harus ikut bobrok.

“ Sebenarnya Ibu kalian itu juga mau kalian hidup nyaman. Tidur dengan perut kenyang. Belajar di sekolah bukan di rumah Kakak yang sempit ini. Tapi keadaan tidak memungkinkan. Ketidakseimbangan ekonomi tidak merata. Kurang pengetahuan menjadi penyebab kemiskinan.”

“ Kalau gitu aku mau belajar banyak Kak. Biar pintar dan nggak miskin lagi.” Seru Edi. Airin mengelus kepalanya.

“ Terus kalau sumpah pemuda itu apa Kak?” Tanya Ika seraya menunjuk headline media.

Terbayang dalam benak Airin saat Kakek Buyut menimangnya di pangkuan dan bercerita tentang sumpah pemuda yang diikutinya. Ketika seluruh pemuda Indonesia bersumpah akan menjalin persatuan. Yang seiring dengan waktu, makna sumpah pemuda sendiri semakin memudar.

“ Sumpah pemuda itu hari dimana perwakilan seluruh pemuda daerah di Indonesia bersumpah akan menjalin persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Itu sebabnya dulu Negara kita di sebut sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

“ Para pemuda itu, mereka juga pahlawan Kak?” Mata bulat Abdul bersinar jenaka.

“ Iya mereka juga pahlawan. Mereka berani memperjuangkan kebenaran untuk bersatu. Jangan lupa, tahun 1928 itu Indonesia belum merdeka. Jadi sumpah pemuda itu yang membimbing para pemuda untuk meraih kemerdekaan.”

“ Hebat ya Kak pemuda-pemuda itu.” Kata Anti, lalu lanjutnya, “ Anti juga mau jadi pahlawan Kak.”

Airin tertawa. Dicubitnya gemas pipi Anti yang coklat terbakar matahari Jakarta. “Anti bisa kok jadi pahlawan. Ajak teman-teman Anti kesini. Jadi kita bisa bermain dan belajar bersama.”

Mata Anti bersinar bagai lilin di kegelapan lalu mengangguk. Airin menerawang memandang tempat lusuh yang terlupakan di sudut Jakarta dari serambi kecilnya. Gubuk-gubuk tumpang tindih dengan kemiskinan yang menyengat. Ditatapnya mata polos para kanak-kanak yang berharap tumpangan menuju cakrawala aksara darinya. Aku tidak dapat mengangkat senjata untuk membela mereka, juga tidak dapat memberi mereka kenyamanan hidup. Aku hanya dapat mengangkat pena dan memberi pengetahuan pada mereka agar mereka dapat menyongsong masa depan di tengah kelusuhan. Memberi sesuatu yang berwarna di tengah kesemrawutan Kota. Airin berbisik lirih sementara mentari memerah dan turun dari peraduan di ufuk barat.

***
241007 – Fatmawati.
* Judul: Pahlawan-pahlawan Belia: Keluarga Indonesia dalam Politik,
Penulis: Saya Sasaki Siraishi, Penyunting: Seno Gumira Ajidarma dan
Pax Benedanto, Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia Jakarta 2001
** Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

Read More...

Dermaga Hati


Pernah terlintas di benak saatku kanak-kanak
Dimanakah akan kulabuhkan hati

Kala semburat pertama mengawali hari
Terbesit kata cinta melingkupi diri

Allahku
Padamulah aku tergugu
Jatuh dalam pesona nan abadi


kulabuhkan hati pada langit
Kutitipkan diri pada riak air
Kuletakkan sekalimat pada hembusan bayu
kuiringkan cinta pada embun pagi penyejuk hari
kurantaikan jiwa pada karang kokoh penahan badai
untukMu
Pelita Hidupku
Lautan Asmaraku
Keteduhan abadi dalam setiap detikku
Allahku

*221007 Fatmawati. Ketika langit cerah tak berawan

Read More...

Life Without Luv

Pernah mikir gak sih gimana rasanya hidup ini tanpa cinta. Kata yang simpel tapi mampu mengetuk jiwa. Hemmm...jadi inget waktu pertama kali jatuh cinta. Waktu itu aku masih SMP, masih cupu..hehe. rasanya gandengan tangan aja maluuuu bgt ^^. Padahal aku pernah benci setengah mampus sama dia..wakakak. Karma,

kata Gita sahabat aku.
Kalau sekarang sih...aku uda sama cowo yang sumpah duduls bgt. Tapi dia lucu, baik hati, gak sombong, rajin menabung..ups kok jadi ngelantur ye?? =P

Back to the topic. Kalau hidup tanpa cinta rasanya hambar iya kan? kita gak ngerasain gimana rasanya sayaaaannnggg bgt sama orang lain atau gimana rasanya berkorban. hemm...termasuk cinta sama orang tua. Bayangin gimana kita kalau ga sayang sama bokap nyokap atau sama kakak adek..huhu..serem yah.

Trus di dunia ini jadi banyak orang jahat yang hatinya beku.ckckck
so keep love in ur heart ^^

Read More...

Aku,Kau...Kita

Kau ada untukku
Menghangatkan hati
Mengusir Sepi
Membunuh galau
Selayaknya telaga tenang
Dimana tumbuh mawar harum berseri

Aku ada untukmu
Melarutkan duka
Meretaskan tawa
Mengalunkan nada rindu
Selayaknya denting kasih
Jernih dan lembut

Apakah ini cinta?

Pun ketika jemari bertautan
Kau masih menanyakan cinta

Aku, Kau…Kita
Haruskah cinta dipertanyakan satu sama lain
Saat derita mencinta berpalung rindu hadir

Apakah ini cinta?

Pun kala hati hampa tanpamu
Kau tetap menanyakan cinta

Aku, Kau…Kita
Haruskah cinta dikorbankan
Meski jiwa ini terikat dengan jiwamu

Dalam sunyi
Dalam gelap
Di tengah keramaian
Di bawah bulan perak
Di terik mentari
Di bayang kedamaian pohon
Di sela semilir angin
Di antara gemiricik sungai
Aku ada untukmu
Selayaknya kau ada untukku
Selamanya

Meski sangkakala terpagut manis dunia


***
111007 – Fatmawati. Thanks to Lennon with his beautiful songs
Type your summary here

Read More...

Ketika Tuhan Menyentuhku

Tuhan Menyentuh hatiku
Sejak adzan berkumandang
Dan iqamat mengundang
Meninggalkan resah dengan butir kristal yang mengalir

Tuhan Menyentuh Qalbuku
Menuntun kaki yang lelah
Untuk sekedar beristirahat di rumahNya
Membawa diri yang resah,
Untuk kemudian bernaung di kedamaian pintuNya

Astagfirullah…
Subhanallah…

Tuhan menyentuh jiwaku
Ketika sukma berbalut angkara
Kubasuh raga yang kusam ini
Kusiram jiwa yang lemah ini

Allah…Allah-ku

Sungguh kenikmatan yang Kau berikan
Tak sebanding dengan apa yang kuserahkan padaMu

Dalam sujud ku bertasbih
Memujimu wahai Sang Penerang Hati
Dalam doa ku bersyukur
mengingatMu wahai Sang Pemurah

Sesungguhnya hanya kepadaMu-lah aku berserah
Pun diantara menit terakhirku




***
041007 - Dalam perjalanan ketika air mata menggenang mendengar lafal ayat suci yang dibacakan…semoga kita semua mendapat hidayahNya..amieenn


Read More...

Day After Holiday *short holiday i mean

duhhh lagi belajar bikin 'read more' nih...moga2 bisa...
jadi skarang postingannya ngetes dulu ah..kalo uda bisa baru bagi2 deh ke orang2...huhu..

eh bisa...duh senengnya *peluk windry =P


betewe eniwei buswei..enaknya tinggal di jakarta yg penduduknya belum balik mudik. lancar, aman, terkendali dan no macet anymore..hihi..secara tadi brangkat jam setengah7 dan sampai di kantor jam 7.19..hoooo keren bgt kannn???!!!

emang sih masih pengen liburan tapi apa daya..waktu untuk bersenang2 uda abis..jadi no macet di jakarta cukup menghibur. Bayangkan kalau uda harus masuk sementara yang lain masih libur dan jalanan macet..pasti rasanya pengen ngurut2 kepala ya kan??!! *hiperbola bgt yah gw =P

nah sekarang waktu makan siang...ciao^^

Read More...

Trial eh error

Wahhh aku lagi blajar bikin 'read more' nih...navigasi oleh windry si miss worm, skarang tahap pengetesan...dannnnnnnnnnnnnn hasilnya adalah...


Tes tes..apakah trial ini berhasil? atau eror *berdoa semoga berhasil

Read More...

Its..Another day

Okay...apa yang ada di pikiran lo waktu apapun yang lo lakukan adalah pengulangan aktivitas yang notabene sama dari hari ke hari? jenuh. yeap thats my feeling now..

ya ampyun padahal lagi puasa ya..hehe..jadi buat ngusir jenuh gw nulis aja deh..^^
ga boleh ngeluh..ga boleh ngeluh *ngurut2 dada.. *winkie*

seperti kata Rendra..

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
Hidup adalah untuk mengolah hidup
bekerja membalik tanah
memasuki rahasia langit dan samodra,
serta mencipta dan mengukir dunia.
Kita menyandang tugas,
kerna tugas adalah tugas.
Bukannya demi sorga atau neraka.
Tetapi demi kehormatan seorang manusia.
-ws rendra-

yah ini cuma cuma another day kan...besok mungkin bakal ada kejutan baru yang nyenengin..uda ah solat dulu *winkie*

eia betewe eniwei buswei...tadi pagi ada penyanyi jalanan (pengamen sih tapi gw lebih suka nyebut penyanyi jalanan) yang lucu banget..dia nyanyi dengan penuh semangat sampe joget2 gitu..padahal di patas 18B loh..hihi..tapi betenya dia nyanyi sambil berhujan2 ria alias muncrat2..kan gw senewen jadinya..*melet mode:on*

yah..sebenernya hari ini ga jadi boring2 amat kali ya..tadi pagi ada kejadian lucu..trus tar sore gw buka puasa bareng temen2 kantor gw *yipppiiieee*...trus gw lagi ada proyek nih bikin cerita panjang..novelet kata windry si miss cacing *sori miss*

jadi gw mesti banyak baca2 buku buat referensi..smangat ayas!!! ^^

Read More...

Kau
Pernah hadir dalam hidupku
Bermain riang dalam benak
Memberi warna pada pelangi abu-abuku

Kau
Datang dalam kesederhanaan
Besar dengan sahaja

Kini
Kau harus pergi
Melanjutkan hidupmu
Menapakkan kakimu entah di belahan dunia mana

Kau
Menghilang dalam hidupku
Pelangiku lenyap
Bahkan bayangmu pun tak kutemui dimana-mana

Tapi aku tetap menunggu
Layaknya kesetiaan matahari pada bulan
Entah sampai kapan

***
280907 – Fatmawati. Lagi sedih nih ;(














.

Read More...

Aku : Dalam RengkuhanNya

Gelap menyeretku masuk jauh di dalamnya
Tenggelam dalam sunyi
Hanyut dalam sepi

Pekat memelukku erat
Enggan membiarkanku pergi
Pun sekedar untuk bernafas

Tolong aku Wahai Sang Pemberi Nafas Kehidupan
Beri aku petunjuk
Meski hanya secercah cahaya

Tak ada kata terucapkan
Tak ada tangan terulur menggapaiku

Hanya damai
Ketika aku melangkah mendekati-Nya
Menuju rahim segala rahim
Dimana cinta bermuara

Direngkuhnya aku
Dalam dekapan abadi-Nya
Dan gelap pun menghilang

***
270907 - Fatmawati

Read More...

Aku : Ketika Menitku Membeku

Tak ada kata diantara detik
Tak ada kalimat di sela-sela ucapan

Waktuku berjalan lambat
Sementara dunia tak mau berhenti berputar
Pun sekedar untuk menungguku

Tak ada imaji diantara khayal
Bahkan sepercik kenangan tak mampu menggugah

Aku terkungkung
Dalam kristal hidup
Ketika menitku membeku

***
040207-Fatmawati

Read More...

Untuk Darah (Cintaku)

Hidupku seperti pelangi
Berwarna-warni indah
Dan sekelilingku dipenuhi cinta
lahir dari cinta
Hidup dengan cinta
Dan kelak berpulang kepada cinta

Tak pernah kusesali cinta
Pun takdir yang tertoreh di sukmaku

Hanya satu
Satu hal yang kusesali
Mungkin sepanjang hidupku

Dia..
Yang hadir di sela tangis
Yang ada di antara tawa
Tak peduli aku mengacuhkannya
Dia selalu ada
Bahkan saat bahagia mengawang

Dia..
Yang kutinggalkan begitu saja di sudut jalan
Tak kupedulikan derai kesedihan mengalir

Dia..
Yang saat ini bersanding bahagia bersama sahabatku
Kurelakan ia demi kebahagiaannya
Meski hati ini terus mengucurkan airmata
Dan raga tetaplah raga tanpa jiwa

Hidupku bukan lagi sinema kebahagiaan
Tidak tanpa dia
Dimana airmata adalah airmata
Dan darah adalah darah


***
030207 – Sudut Fatmawati.

Read More...

Masih Ada Cinta

Dear Abang tercinta,

Pernahkah Abang sadari waktu terus berjalan
Memutari kita seolah kita tak ada disana
Sementara kita terpasung oleh jarak
Merintih sendiri dalam sepi

Sudah menahun kau pergi
Tak adakah sedikit rindumu padaku
Aku luruh
Di setiap derai airmata yang tertumpah karenamu

Beribu kilometer terentang antara kita
Tak adakah keinginanmu kembali padaku
Aku rindu padamu
Pada gelak tawamu
Pada riang candamu
Pada tajam matamu
Pada hangat pelukmu

Seandainya kala itu kau tak melakukan kesalahan
Mungkin kau masih ada di sisi
Seandainya kita dapat kembali ke masa lalu

Tapi…perempuan mana yang sanggup
Bila kekasih hati berpaling
Perempuan mana yang rela bila di nomor duakan
Oleh sang pujaan hati
Dan sabarku mencapai batasnya malam itu
Ketika kau kembali berpaling

Jawab Bang
Perempuan mana yang mau diperlakukan seperti itu
Hati ini sakit
Batin ini menangis
Ketika kau lebih suka ngisap jempol daripada menciumku

Aku merindukan ciumanmu bukan isapan jempolmu,
Neng

***
240807 – Fatmawati. Bayu MyBro…utang gw lunas yaks. Kan udah dibikini puisi ngisep jempol…hehe..^^ Yang lain…maap sampai kalian tertipu..ini gara2 Bayu. *Toyor Bayu rame2..hahahaha..^^ Buat Bang Cibo..makasih ude bantuin aye ngedit nih puisi..

Read More...

Belenggu Hidup

"dibuat di kantor baru selepas jam kerja...waktu panas mulai menggerogoti diri dan sepi meraja..huiks..."

sepi dan sendiri
dengan belenggu hidup
menanti fajar yang tak kunjung tiba
diantara merah firdaus sore

sepi..aku disini
tanpa dirimu menemani
meninggalkan gelisah merajalela

sendiri..aku menghadapi hari
tanpa senyum dan tawamu
tanpa cintamu

dan belenggu hidup..semakin mempererat dekapannya padaku
membuatku sesak
membuatku ingin berontak
namun aku tetap lunglai
...tak berdaya

***
050707- diantara sakit panas yang semakin menggila sampai membuntukan pikiranku..menumpulkan akalku..meredamkan airmata lelahku..

Read More...

Menulislah ^^

Begitu banyak peristiwa terjadi

Begitu banyak kalimat yang ingin diucapkan

Namun waktu tak pernah berhenti
Pun untuk melirikku atau melirikmu

Kadang yang ingin terucap
Terhalang oleh jarak terbentang
Kemudian terlupakan

Maka menulislah
sebab...
Tulisan tak terhalang oleh jarak
Tak membeku oleh waktu

Menulislah
Dan tulisanmu dapat dibaca...
Direnungi...
Diresapi...
Lagi, lagi dan lagi
Bahkan jika kau mau
Sepanjang hidupmu


***
2001. Sebuah tulisan pendek di halaman muka diary masa SMA yang tertinggal di peti tua. Di tulis ulang dan di edit di sudut meja-230807 Fatmawati.

Read More...


Hari ini kuhabiskan dengan melamun

Seperti kemarin


Weittsss...bukan nulis puisi loh..hehe. cuma mau cerita2 aja..

hari ini gw jaga warung sendiri coz yang lain pada training. apa mau dikata gw trainingnya tgl 27-28 sih..huks..


hari ini seperti kemarin, bingung mau ngapain. hiburan ga ada (catet ya kemudian.com sang penghibur lagi overload)..


ga bisa buka meebo krn di block sama kantor...jadiiii...ga bisa liat kemudian.com darurat. hehehe..yah namanya juga nasib.


yang penting..smangat!!!fighting!!^^

Read More...

Ruang Kosong Itu


Ruang-ruang itu kini kosong
Menyisakan kenangan yang merepih sendiri
Setiap sudutnya memiliki cerita masing-masing
Suka duka
Tawa dan bahagia pernah tertumpah disana

Pernah ada mimpi yang dibangun di dalam ruang itu
Pernah ada secercah asa yang datang menghampiri di sela tangis

Kaki ini berat untuk melangkah
Meninggalkan ruang-ruang itu selamanya
Hati ini berat untuk berpisah
Mencoba lupakan ruang-ruang disana

Namun terukir jelas dalam ingatanku
Sudut yang ramah
Atap yang melindungi dari terpaan hujan
Rumpun yang menyejukkan mata dan hati
Tulang kokoh yang menopang seluruh kehidupan di dalamnya

Tangan ini mengelus pelan pintu kayu itu
Dan berbisik lirih,
“Selamat tinggal rumahku.”

***
200807 – Fatmawati. Mengenang rumahku yang dijual. Huks sedihnya.

Read More...

Kisah Cinta Jin Ceret


Kisah Cinta Jin Ceret

Suatu hari di negeri dongeng 2001 malam, sesosok jin terdiam mematung di tepi jendela rumahnya yang berbentuk ceret itu. Nama jin itu Jired – Jin Cered.

“ Hhh..” Lagi-lagi Jired menghela nafas panjang. Tiba-tiba…

PLETAKKK

“Adaaaooowww!!!” Jired mengusap-usap kepalanya yang benjol terkena lemparan batu.

“ Hihihi…sakit ya?” Jidang keluar dari rumah dandang-nya.

“ Sakit tau.” Jired masih bersungut-sungut.

Jidang hanya mengangkat bahu sambil tertawa pelan, lalu mendekati jendela tempat Jired melamun.

“ Kamu kenapa sih Red? Dari tadi aku perhatiin kamu ngelamun terus. Mikirin aku ya?” Tanya Jidang centil sambil mengedipkan mata.
* Catatan: Jidang itu asli jin cewek

“ Ih amit-amit deh aku mikirin kamu. Aku lagi bingung nih Dang.”

Jidang yang mau ambil langkah seribu karena sebal di tolak mentah-mentah sama Jired mengurungkan niatnya. Dia penasaran kenapa Jired yang biasanya ketawa mulu sama lompat-lompat hari ini melamun dan jadi pendiam.

“ Kenapa emang?” Tanya Jidang masih dengan nada jutek.

“ Aku bingung kenapa muka kamu kok tetep jelek aja ya?” Sahut Jired masih dengan muka melamun.

DUENNNKKKK

Kaleng coca cola bekas melayang dari tangan Jidang yang langsung pulang sambil marah-marah sendiri. Jired terpekik kaget. Benjolnya tambah parah. Sekarang benjol itu sebesar bakso tennis dan berdenyut-denyut.

Jired menatap secarik kertas di tangannya, lalu kembali melamun sambil sesekali mengusap benjol yang bertambah parah.

Tertulis di kertas itu, semua perasaannya pada seorang jin cantik bernama Ici sesosok Jin penunggu kunci.

Seandainya saja aku bisa
Menatap mata indahmu
Selaksa embun penyejuk di siang hari
Seandainya saja aku dapat
Ingin aku memeluk tubuh rampingmu
Dan menempatkanmu
Dalam wangi surgawi yang menari-nari

Seandainya saja waktu bisa kubekukan
Ingin rasanya aku bersamamu selamanya
Menjaga hati dan cinta ini

Seandainya cinta ini kukirim untukmu
Maukah kau sekedar melirik
Untuk mempertimbangkan hatiku

Karena aku…sayang kamu

Jired kembali menghela nafas. Menghimpun keberanian dan segera melangkah menuju rumah Ici, dewi cintanya. Diterima atau ditolak itu urusan nanti, Jired berkata mantap dalam hati.

Bahkan jin pun bisa jatuh cinta.


***
160807 - Fatmawati

Read More...

Kembali Menanti


Kembali menanti
Di sudut kota yang tak pernah sepi
Tergugu menatap waktu yang terus berputar
Sementara kakiku terpagut disini
Menanti yang tak jua datang

Kembali menanti
Sepercik asa yang tak juga datang
Menyisir sepi di antara keramaian

Rembang senja menjulurkan jemarinya yang kemerahan
Pertanda hari akan berakhir
Dan aku masih disini
Menantimu
Mengharapmu datang


***
Fatmawati 100807 – di sudut meja

Read More...

Aku : Pernah

Pernahkah kau berpikir
Apa tugasmu ketika kau menghabiskan hari di dunia ini?
Aku pernah

Pernahkah terlintas di pikiranmu
Bahwa kau merasa sepi di tengah keramaian
Dan merasa ramai di antara sepi?
Aku pernah

Pernahkah kau merasa begitu berat menjalani hidup
Sampai rasanya seperti mati dalam hidup
Dan hidup dalam kematian?
Aku pernah

Pernahkan tersirat dalam sekelumit asamu
Ketika masalah datang
Dan duka melingkupi
Sang Pemilik Semesta hadir dalam benak
Mengetuk hati
Menyejukkan raga walau tak ada air?
Aku pernah


***
150807 – Fatmawati. Masih di pojok meja.

Read More...


Debur ombak mengiringi langkahku
Di pantai kenangan kita
Gelombang ingatan memasuki kepalaku
Cerita tentang kita
Setahun yang lalu

Ingatkah kau, setahun yang lalu kita berdiri berdua disini? Menyaksikan semburat terakhir menyelinap pergi pertanda usainya hari. Berdua. Hanya kau dan aku.

Aku melepas sepatuku dan merasakan hangatnya pasir di sela-sela jemari kakiku. Angin menerpa memainkan rambutku. Dulu ada kau yang merapikan rambutku ketika angin membuat rambutku berantakan. Masa yang tak mungkin akan kembali lagi.

Dering bel sepeda membuatku menoleh. Terlihat dua kanak-kanak berkejaran dengan sepeda mereka. Tertawa riang. Matahari bersinar cerah. Secerah wajah kanak-kanak itu. Aku tersenyum getir. Mengingatmu. Mengenangmu.

Ingatkah kau Ruu, saat kita menaiki sepeda sewaan kita dan berkejaran di tepi pantai. Waktu itu sepedamu menabrak karang kecil yang bersembunyi di sela-sela rumput. Kau terjatuh dan aku yang panik langsung turun dari sepedaku dan membantingnya. Kau menundukkan kepalamu sampai aku begitu khawatir melihatnya.

Tiba-tiba kau mengangkat kepalamu dan tertawa. “ gotcha!” katamu sambil tertawa melihat wajahku yang sudah merah padam hampir menangis. Lalu aku ikut tertawa sambil memukul pelan bahumu. Dan kau menciumku lembut. Tepat saat matahari bergeser dari peraduannya.

“ Kakak, kakak menjatuhkan ini,” seru seorang anak perempuan berusia sekitar 5 tahun yang mengulurkan saputangan putihku. Aku terlonjak, terbangun dari lamunanku tentangmu Ruu.

“ Ah ya. Ini memang punyaku. Terima kasih banyak.” Kataku seraya mengambil saputangan putih itu. Anak perempuan itu tersenyum manis lalu berlari ke tepi pantai. Dimana seorang anak laki-laki yang lebih tua menunggunya, mungkin kakaknya, di istana pasir mereka.

Aku meraba renda di tepi saputanganku. Teringat kau yang membalut kakiku saat tergores terumbu karang sewaktu kita mengarungi tepian laut.

Setetes airmata bergulir turun. Aku belum sanggup melupakanmu ternyata Ruu. Seminggu yang kita habiskan di pantai kenangan ini dulu bagaikan bertahun-tahun kujalani bersamamu.

Binar-binar matahari sore di atas air menyilaukan mataku. Kutopangkan tangan menutupi sinarnya yang menyilaukan. Melihat jauh ke tengah laut. Teringat saat kita menaiki kano berdua, yang berakhir dengan terbaliknya kano yang kita tumpangi karena kita tidak bisa kompak mengayunkan dayung.

Teringat saat kita mencoba diving, dengan bodohnya aku menjulurkan tanganku untuk memegang ubur-ubur yang mengakibatkan jari-jariku bengkak dan perih.

Ah Ruu…kalau saja aku tahu kau harus pergi, seharusnya aku habiskan lebih banyak waktu bersamamu. Kalau saja aku tahu bahwa aku tak akan pernah melihatmu lagi, seharusnya aku katakan padamu aku mencintaimu. Teramat sangat.

Aku mendongakkan kepalaku. Menentang sinar yang mulai memerah untuk kemudian bergulir digantikan rembulan. Sesak dada ini teringat kau untuk terakhir kali yang melambaikan tanganmu dengan riang ketika kau akan pergi memancing di tengah laut.

Waktu itu aku bertanya padamu untuk apa memancing malam-malam.
“ karena malam sangat indah untuk dilewatkan dengan tertidur. Lagipula aku suka memancing malam-malam dan nelayan setempat mengajakku pergi.”

Siapa yang mengira bahwa malam itu badai datang dan ombak besar menenggelamkan perahu yang kau tumpangi. Semua nelayan kembali. Kelaparan dan sedikit terluka setelah terombang-ambing selama 3 hari di atas potongan kayu. Mereka kembali kepada yang mereka cintai. Hanya kau yang tidak. Menurut cerita para nelayan yang selamat, kepalamu terbentur kayu lalu kau tenggelam. Gelapnya malam menyulitkan mereka yang hendak menyelamatkanmu.

Kau pergi tanpa pesan, tanpa kata, tanpa ucapan perpisahan. Bahkan tubuhmu pun hingga kini belum ditemukan. Mungkin terbawa arus hingga ke pulau mimpi.

Aku melangkahkan kakiku hingga ombak membasahi separuh betisku. Kutundukkan muka dan bercermin pada air. Terlihat olehku ganggang laut yang kemerahan di antara karang. Airmata kembali bergulir di pipiku. Mengingatmu. Mengenangmu.

Seakan hari-hari indah telah lama berlalu saat kita bersepeda dan merentangkan tangan sementara sepeda kita terus melaju seolah-olah kita memiliki sayap. Hari dimana kehangatan menyelimuti diri dan cinta melingkupi diri kita.

Aku berbisik lirih. Entah pada siapa.

“ Ruu, aku mencintaimu.”

Dan matahari tenggelam sempurna. Satu persatu bintang hadir gemerlapan memenuhi langit. Satu hari lagi telah berakhir. Tanpamu di sisi


***
140807 - fatmawati


Read More...

Monday Blue




...rasanya aga2 males senin pagi ini...
Jalanan macet ga keruan sedari pagi cuma gara2 anak2 skul uda pada masuk...i'm wondering how many people they are? sampe bikin jalanan macet begete..
uda gitu salah satu temen gw sakit jadi mesti dianter ke rumah sakit...jadi otomatis gw jaga warung..hihi...secara cewe cuma bertiga, yg satu sakit, yg satu nganterin yg sakit, yg satu yaaa jaga warung..

hemm...tapi ga blh berkeluh kesah gini...smangat2..tetep smangat!!!

huhu..

Read More...

Dear Karyawan…

...ditulis waktu 'tergelitik' baca karyanya imr_aja dari kemudian.com...
enjoy it^^


Dear Karyawan…

Hari ini, aku murung karena karyawanku kabur meninggalkanku setelah mencuri 99% ilmu yang telah kutabung dengan susah payah. Maka kuberanikan diri umtuk membuat sajak untuk karyawan terkutuk.

Sialan Kau Karyawan
By Littleayas

Dear Karyawan,
Kutatap punggungmu yang menjauh
Langkahmu jumawa penuh dengan kemenangan
Tegap dan pasti
Meninggalkanku sendiri disini

Dear Karyawan,
Aku tak benci kau tinggalkan
Toh itu berarti aku tak melihat wajah jelekmu lagi
Tapi aku benci
Karena pekerjaan yang belum kau selesaikan amatlah banyak

Dear Karyawan,
Bukan maksudku tak menawarkan harta atau tahta
Sebenarnya ada satu rahasiaku…
Aku kere wahai karyawanku tercinta

Dear Karyawan,
Namamu akan selalu terukir jelas di benakku dan juga hatiku
Karena belasan bon belum kau lunasi
Vertigo-ku pun datang

Dear Karyawan,
Kau menyebabkan hari-hariku sulit
Vertigo datang dan kere menghampiri
Jadi
Tiada yang dapat kulakukan selain..
Kukutuk kau jadi batu yang berlumut

Dear Karyawan,
Jeritan hati ini menggema melalui ruang dan waktu
Aku pasti tidak akan kangen kamu
Apalagi rindu melihat kelakuan anehmu
Tapi kalau kau kangen dengan wajah manisku
Silakan baca kreasiku ini

Dear Karyawan,
Satu hal lagi yang perlu kukatakan padamu wahai karyawanku
Aku tidak akan mengucapkan perpisahan untukmu
Tidak ada dadah
tidak ada cup cup muah muah
Hanya satu kalimatku
“Sialan Kau Karyawan”

Peluk mesra
Bos

Read More...

Dear Friends

Dear Friends,

Hari ini kubuka lembar kenangan kita yang telah lusuh dimakan waktu

Rangkaian kenangan membanjiri ingatanku

Membuatku tersenyum

Teringat hari-hari indah yang telah kita lalui

Diantara pekatnya hidup, kita saling mengisi

Menciptakan ruang berwarna-warni

Dear Friends,

Setiap orang memiliki jalannya masing-masing

Milikku adalah setapak kecil yang sejuk

Suatu ketika..

Setapak kecilku bertemu dengan setapak-setapak lain di persimpangan

Setapak lain milik kalian

Maka kita bergandeng tangan dan tertawa bersama

Terkadang kita berselisih paham

Tak mengapa..

Karena kita berselisih untuk kemudian saling mengerti

Pernah ada hari saat marah terungkap, tangis tertumpah dan kesal meluap

Maka…kita saling menghibur dan memberi dukungan

Dear Friends,

Mungkin suatu hari nanti jalan kita akan terpisah

Tapi di dalam hati kenangan akan hari-hari indah kita akan terukir abadi

Dear Friends,

Mungkin kelak kita akan bertemu lagi

Saat rambut memutih

Dan kerut memenuhi wajah

Sebab sesungguhnya setapak kita berdampingan

Teman…sahabat dalam hidup

***

240607 – for all my friends wherever u are

Read More...

Saat langkahmu menjauh dan dirimu tak terlihat lagi,

Kurasakan dalam hati dan dalam benakku

…Aku merasa sepi meretih

Aku mau kamu ada

Di saat aku membuka mata

Ketika semburat merah menyapa di ufuk fajar


Aku mau kamu ada

Saat aku menutup mata

Ketika selimut malam mulai turun

Dan sinar bintang mulai menyala laksana lentera firdaus

Aku mau kamu ada

Di setiap menitku

Di antara titik airmataku

Di antara tawa bahagiaku

Di sela-sela canda

Karena saat langkahmu menjauh…kusadari satu hal

Aku merasa

…Kosong

Selaksa jiwa yang tidak tergenapi

Aku hanya separuh asa tanpamu

***

Sudut kamar menjelang tengah malam ketika bulan mulai bergeser ke ufuk barat –210607

Read More...

Dear Love

Dear Love,

Maafkan aku dan cintaku

Yang selalu mengganggu hari-harimu dengan dering rinduku

Maafkan aku yang terkadang marah tanpa sebab

Maafkan aku dan waktuku yang membuat harimu tersia

Maafkan aku dan diriku yang rumit

Bila telah membuat hidupmu terbebani

Terima kasih kau telah ada disampingku

Membantuku melewati hari sulit

Menghapus rinai airmata yang mengalir

Terima kasih karena kau selalu memelukku

Diantara perih yang kurasa

Terima kasih karena kau telah memberikan cintamu padaku

Terima kasih karena kau mempercayaiku sepenuh hatimu

Terima kasih karena kau selalu mau mendengarkan ceritaku

Pun ceritaku yang paling membosankan tidak membuatmu menutup mata

Terima kasih atas kesabaranmu melewati hari bersamaku

Dear Love,

Cintaku bukan tentang mencintai dan dicintai

Juga bukan tentang memaafkan atau dimaafkan

Atau tentang menyakiti dan disakiti

Cintaku bukan tentang bagaimana mengikatmu

Tapi bagaimana membiarkanmu terbang tanpa takut hilang

Karena cinta hanya cinta

Tak ada diatasnya

Dear Love,

Ajarkan aku merepih sepi tanpa harus takut terluka

Ajarkan aku melebur dalam asa tanpa harus lenyap

Ajarkan aku mengepakkan sayap tanpa harus terjatuh

Ajarkan aku mengawang tanpa harus takut terbawa angin

Ajarkan aku melewati malam tanpa harus tersesat dalam kelamnya

Ajarkan aku menghanguskan rasa tanpa harus terbakar

Dear Love,

Every time I breathe, I think about you

Everything I do, I always think of you

I close my eyes and I could see your smile

Remembering you always makes beats my heart into a lullaby of love

Dear Love,

I love you more than you know

I love you more than I know

Diantara isak tangis

Diantara gelak tawa

Kau selalu ada…di hatiku

***

-200607-

diantara cubicle yang menyekati diri dan dunia luar saat malam separo menggantung

Read More...

mEnaNtiMu

Aku mengalihkan pandanganku menatap senja yang mulai menua

Memenuhi dunia dengan semburat keemasan

Menghangatkan hati di antara sejuknya malam yang mulai menggantung

Di sela-sela waktu saat aku berdiri

..Menantimu

Aku memejamkan mata ketika semilir angin menyapaku ramah

Kesejukan di antara kehangatan hati

Menyaksikan bintang yang mulai hadir menyelimuti dunia

Kala aku disini

..Menantimu

Bulan menggantung di ujung langit

Dalam keremangan malam

Aku menantimu

..Entah sampai kepan

***

Gatsu - 190607

Dedicated 4 my lovely honee : menantimu kala senja mulai menua di ujung cakrawala adalah hal menyebalkan.

tapi melihatmu datang saat gelisah mulai meraja adalah paling menyenangkan

maaf ya aku sering bikin kamu lama nunggu aku

Happy 2nd month anniversary^^

Read More...

KaU!!

Hidupku berjalan hampa sejak tubuh semampaimu hilang di balik pintu

Meninggalkanku mengisi sepi yang meraja

Bersama mimpi yang terhenti di tengah jalannya

Pun sebelum ia terwujud

Kau…

Orang yang pernah berkata tidak akan pernah meninggalkanku

Namun kau pergi

Tanpa kata

Tanpa beban

Tanpa mengindahkan pertanyaanku

Kau…

Selalu berkata bahwa aku adalah hal terindah dalam hidupmu

Tapi kau hilang ditelan malam

Menyayatkan luka dalam hati

Meremukkan jiwa

Kau…

Berkata bahwa tanpaku kau akan tersesat

Namun kau tetap pergi

Membawa sebagian cintaku di hatimu

Meluluhlantakkan jiwaku

Kau…

Taman firdausku sekaligus neraka merah jambuku

Kau biarkan aku damai terhembus angin firdaus

Untuk kemudian membakarku habis dalam nerakamu

***

Gatsu:dalam kebosanan kronis - 140607

Read More...

maSih TeNtaNg ciNta

Aku ingin mencintaimu seperti tetesan hujan yang jatuh dari langit

Mengalir tanpa beban

Menyusuri hidup dengan kesejukkan

Aku ingin mencintaimu seperti matahari yang membara

Memberi semangat dalam diri

Membakar jiwa tanpa harus takut lenyap

Aku ingin mencintaimu seperti pelangi di ujung cakrawala

Menorehkan tinta keindahan

Membuat hidupku berwarna

Aku ingin mencintaimu seperti bumi yang konstan berotasi pada matahari

Karena kamu aku ada

Untuk aku kamu ada

Kita bertemu untuk saling menyempurnakan satu sama lain

***

Di sudut cubicle kantor -070607

Read More...

beZdaY pResEnt 2 oWes

Banyak kata untuk menggambarkan dirimu

Tapi tidak ada satupun yang mampu menggambarkan sifatmu

Kamu campuran dari berbagai macam sifat yang saling tumpah tindih

Kamu bisa jadi teman terbaik yang ada di dunia ini tapi kamu juga bisa jadi musuh paling berbahaya...untungnya aku bukan musuhmu

Kamu bisa jadi orang paling cuek yang aku kenal tapi ternyata di depan orang yang paling kamu sayang, kamu bisa jadi orang paling perhatian

Aku menghela nafas dan membuang pandanganku ke luar..ke arah kemacetan yang merajalela di ibukota

Teringat bayangmu

Aku ingat kamu yang bersikeras kalau kacamata kamu itu warnanya cokelat walaupun aku melihatnya warna pink

Aku ingat topi kesayanganmu yang selalu menemani harimu

Aku ingat kamu yang selalu bisa diandalkan waktu keadaan memaksaku untuk tetap tegar walaupun sebenarnya aku begitu rapuh

Aku ingat kamu yang selalu hadir di semua sedihku

Aku tersenyum kecil dan bayangmu kembali menyeruak hadir

Mungkin aku bukan teman terbaikmu

Tapi aku akan selalu ada untuk kamu seperti kamu selalu ada untukku

Hari ini tepat hari jadimu

25 tahun umurmu mengarungi hidup

Dan kuharap kamu tetap menjadi seperti apa kamu yang aku kenal



-060607-

Read More...

haTiku


Hatiku bukan terbuat dari sebentuk batu keras

Aku juga bisa terluka

Merepih sepi dalam dahaga kebahagiaan

Dan air mata ini tak bisa berhenti mengalir

Membersihkan jiwaku

Dari sampah-sampah ketumpulan diri

Menyapulenyapkan prasangka dan dugaan

Menyingkirkan derita sejenak dari pundakku

Karena hatiku bukan tempat sampah kegamangan dunia

Biarkan aku menangis

Biarkan jiwaku dibersihkan

Agar esok aku dapat tersenyum dengan ketulusan lagi

-Di sudut kamar: 290507-

Read More...

tEntaNg kAmu

Ada kata yang hampir mengalir keluar dari bibirku

Namun tertahan di jalannya

Mungkin saja aku tak bisa mengungkapkan isi hatiku

Tapi kamu harus tahu bahwa penyebabnya bukanlah kamu

Pun jika kamu yang membuatku menangis

Ketahuilah bahwa cintamu akan selalu membuatku tersenyum

Aku hanya ingin ada di sisimu

Di dalam pelukmu

Agar airmata ini mengering

Pedih ini menyusut

Dan beban ini berkurang

Karena cintaku bukan tentang memiliki atau dimiliki

Bukan tentang memaafkan atau dimaafkan

Juga bukan tentang menyakiti atau disakiti

Cintaku tidak menunggu seorang superhero

Tidak mengharapkan seorang einstein

Juga tidak menanti seorang milyuner

Cintaku utuh penuh untukmu

Kamu yang selalu ada di hari-hari terburukku

Yang selalu tertawa denganku

Juga menangis bersamaku

Kamu yang menemaniku menentang derita

Yang tetap ada saat amarah mendera

Ada dalam pedihku untuk menghiburku

Menggenggam tanganku saat aku takut

Memberi kekuatan saat aku sendiri tak yakin akan kekuatanku

Apa adanya kamu

-300507-

Read More...

cEriTa tEntaNg aKu

Aku bertanya pada awan kemana cintaku pergi,

Ia hanya mengirimkan airmatanya untukku

Membasahi tubuhku...tapi tidak menyejukkan jiwaku

Aku bertanya pada angin dimanakah cintaku berada,

Ia hanya meniupku kuat-kuat

Menghempaskanku dalam jurang tak bertepi

Aku bertanya pada pohon maukah dia membawaku menggapai cintaku,

Tapi pohon hanya menggugurkan daunnya

Hingga aku terkubur di dalamnya

Aku serupa udara

Dibutuhkan namun tak terlihat

Aku ada..selalu ada

Sampai waktu menelanku ke dalam samudera tak bertepi

...Mencintainya

Entah sampai kapan

Waktu kulewati dalam sepi

Dan aku masih disini

Rapuh sekaligus kuat

Hadir dalam ketiadaan

Nyata dalam ilusi

Lalu kutemukan dia

Cinta serupa embun yang menyejukkan raga

Menghangatkan jiwa walau tak ada bara

Dia matahari firdausku yang menentang cakrawala pagi

Bintang malam hariku yang hadir dalam kelamnya hari

Kurasakan getarannya dalam hati

Dalam senyum termanis saat dia menatapku

Di setiap detik saat ku bersamanya

..Aku jatuh cinta lagi...dan lagi

-230507-

Read More...

aLL tHe waY i FeeL

You may not have heard me says that I love you so much

But the way I look into your eyes

The way I smile when you grab my hands

The way that my heart beat in when you kiss me

The way I caress of you

The way I’m crying beside you when sadness gains on you

All the way when I’m thinking how to make you more and more happier

Or the way I feel when you make me like the most happiness girl in this world

All speaks of what best describe

The love that I feel

You are my felicity, my dear

Always

***

All the way I feel – kantor 150507

Read More...

RiNdu daLam kErinDuan


Waktuku membeku

Saat lirih kau ucapkan kata sayang padaku

Seperti untaian kata dalam slow motion

Jantungku berdegup lebih kencang

Ketika lembut kau cium bibir ini

Dingin dan manis

Bahkan saat kau berlalu masih kurasakan hadirmu

Mata ini terpejam tapi hatiku terus mencari bayangmu

Berkelana melewati ruang mencari cintamu

Hari-hariku..bulan-bulanku..penuh dengan dirimu

Mungkinkah tahun-tahunku akan penuh dirimu juga?

Aku mau kau ada

Di setiap detikku..setiap menitku..di hela nafasku

Aku mau kau hadir

Dalam tangisku..dalam sukaku..dalam deritaku

Aku mau kamu di hidupku

Utuh penuh

****

Gatsu - 150507

Read More...

SssTt...GosSip

Gubrakkk!!Anya mengaduh sambil mengumpat. “Aduuuhhh…Kok bisa ada tembok sih disini?” Sambil terus merintih Anya menuruni tangga rumah.

“Ckckck...kamu tuh aneh deh. Jelas-jelas tembok rumah ini udah ada disini dari sebelum kamu lahir. Bisa-bisanya kamu nanya kok ada tembok.” Selvi kakak Anya terheran-heran ngeliat kelakuan adik satu-satunya itu. Anya cuma nyengir sambil ngelus-ngelus jidatnya yang benjol.

“Kok cuma nyengir doang. Biasanya uda ngebales kata-kata aku.” Selvi lebih heran lagi ngeliat Anya cuma senyam senyum ga jelas.

“Ih Kakak mau tau aja deh. Yang pasti sih Anya lagi seneng.”

“Nabrak tembok seneng?” Selvi menjejeri langkah adiknya menuju ruang makan.

“Ya bukanlah Kak. Aku kemaren itu main ke rumah Aga. Hehehe..” Anya tersipu-sipu sendiri.

Selvi mengangkat sebelah alisnya, “Oya?kamu main sendiri ke rumah Aga?”

“Enggak. Ceritanya aku ketemu sama Aga di Gramedia terus dia kan pernah janji minjemin skripsinya jadi aku main deh.” Selvi cuma ber-ooo panjang sambil duduk di meja makan dan mulai memakan nasi gorengnya.

“Ngomongin apa sih pagi-pagi?” Bunda berjalan keluar dari dapur membawa 2 gelas susu.

“Itu tuh si Anya Bun. Abis main ke rumah gebetannya si Aga.” Dengan cueknya Selvi menjawab sambil terus menyuap nasi goreng ke dalam mulutnya.

“Hehehe..iya Bun kemarin aku ke rumah Aga. Minjem skripsinya dia. Buat referensi aja. Tapi tau ga sih Kak?”

“Apaan?”

“Bapaknya si Aga itu tuh gualaaaakkkkk banget. Dateng-dateng aku langsung ditanyain macem-macem. Serem juga siy tapi ga apa-apa lah kan aku jadi tau rumah Aga. Hehehe..”

Anya terus melakukan kegiatan nyengir-ga-jelas yang bikin Selvi sakit kepala. Soalnya si Anya jadi nabrak-nabrak gitu. Tadi tembok, abis makan dia berdiri buat naruh piring ke dapur dan dia nabrak meja.

“Nya..kamu tuh boleh aja fall in love, tapi emang kamu mau berangkat ke kampus pake begituan?” tanya Selvi ketawa ngakak sambil nunjuk kaki Anya. Sebelah kanan pake sepatu dan sebelah kiri pake sendal jepit.

Anya cuma nyengir malu sambil ganti si-sendal-jepit-sialan sama sepatu. Selvi mengantar Anya sampai kampus yang memang sejalan sama arah kantornya.

“Tengkyu sista.” Seru Anya seraya keluar dari pintu mobil.

“Sama-sama sissy. See you nanti malam ya. Kamu harus cerita ke aku tentang Aga.”

“Okay. Daaahhh.”

****

Anya – Kampus

“Hei.. ceria sekali kau. Lupa ya hari ini ada bimbingan tugas akhir. Program kau kan udah 5 kali direvisi dan belum selesai-selesai juga.” Butet menepuk bahu Anya pelan. Hasilnya...

“Hiyaaaa...Butet kau kurang ajar kali pukul-pukul aku. Emang mamak kau ga ngajarin kamu nyapa orang yang sopan apa?”

Butet alias Budi Tedjoro Hadi Subroto bengong.

“Ih Anya tadi kan gue nepuknya pelan-pelan. Lagian kok lo ngomongnya jadi kayak orang batak sih. Emang lo orang batak yah?”

Anya cuma mesem-mesem. Butet tambah bengong. Ni anak kelakuan aneh banget sedetik marah-marah, detik berikutnya uda senyam senyum.

“Nya are you okay? Haloooo...earth to Anya..earth to Anya..” Butet melambaikan tangannya di depan muka Anya.

“Hah?! Eh Butet. Kenapa Tet?” Jawaban Anya bikin Butet makin makin terbengong-bengong.

“Lo kenapa sih Nya?”

“Hehehehe...gue main ke rumah Aga kemarin.”

“Hah????!!

“Lo ngomong hah-nya jangan sampai nyemprot-nyemprotin tahu dong. Jorok ih.” Anya marah-marah. Butet spontan nutup mulutnya. Lupa dia kalau lagi makan tahu isi.

“Aga yang jadi pemimpin redaksi Swara itu Nya?”

Anya cuma ngangguk-ngangguk kayak dakochan.

“Terus..??” selidik Butet.

“Ga terus terus. Yang pasti sih gue seneng banget cumaaaa..bapaknya itu tet galak banget. Aku ditanyain macem-macem. Eh lo tau ga gara-gara seneng banget gue sampai salah pake sepatu. Yang kanan sih bener sepatu cuma yang kiri sendal jepit.”

Butet ketawa-ketawa. Dan hari itu beredarlah gosip tentang Anya-Aga.

****

Beberapa hari kemudian – Kampus

“Pagi Anya!” sapa Aga sambil senyum-senyum.

“Pagi.” Sahut Anya sedikit bingung. Bukannya kenapa-kenapa tapi dari dia masuk ke halaman kampus ini udah ada 10 orang yang ngucapin selamat pagi plus senyum-senyum ga jelas.

“Aneh.” Gumam Anya pelan.

“Aneh kenapa?” Tanya Aga sedikit mengangkat wajahnya dari diktat yang dia pegang.

“Ga kenapa-kenapa.”

“Oia Nya emang gosip tentang kamu itu bener ya?”

“Gosip apaan Ga?” Dag dig dug dhuer rasanya hati Anya. Jangan-jangan Aga tau kalau Anya suka sama dia.

Aga beneran mengangkat kepalanya dari diktat. Matanya bersinar iseng.

“Yah gitu deh.”

“Agaaaaa...cerita yang bener dong...Apaan sih apaan sih apaan sih?kasih tau dong kasih tau dong kasih tau dong.” Dika nutup kupingnya. Yaiyalah si Anya kalau udah jerit-jerit gitu siapa yang tahan dengerinnya coba.

“Gosip kalau..kalau..”

“Kalau apaan? Cerita tuh yang jelas. Kalau apa? Kalau gue cantik?” semprot Anya. Aga buru-buru menutupi mukanya pake diktat takut kalau ada ornamen-ornamen yang ikut lompat dari mulut Anya. Hihihi..

“Kalau kamu lagi suka sama cowok yang hobi pake baju kembang-kembang terus kamu juga sempet main ke rumah cowok kembang-kembang itu yang ternyata punya bapak galak tapi cute dan punya ibu bawel yang cemburu sama kamu gara-gara bapaknya cowok itu jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu tambahan lagi bapaknya itu jatuh cinta sama kamu gara-gara kamu punya kumis kaya pak raden terus kamu yang grogi akhirnya pulang pake sendal di kaki kanan dan sepatu di kaki kiri terus dikejar-kejar anjing galak terus kamu terpaksa harus ngelempar tuh anjing pake sendal jepit kamu sampai si anjing pingsan terus kamu dimarahin sama pemiliknya yang nuntut ganti rugi sampai akhirnya kamu dibawa ke kantor polisi.” Aga ngos-ngosan abis ngomong tanpa titik koma. Diam...Hening...Anya melongo..Aga terbengong...lalu

“BUTET SIALAAAAANNNNNNNNN!!!!”

Ternyata sodara-sodara si Butet turut serta menyebar luaskan cerita hepi Anya yang lagi berbunga-bunga.

Cerita dari Butet ke Sophi. “Si Anya tuh lagi kesengsem sama orang. Kemarin dia main ke rumah cowok itu. Tapi bapaknya tuh cowok yang punya kumis lebat galak banget. Tau ga sih si Anya sampe salah pake sepatu. Yang kanan sih bener sepatu tapi yang kiri sendal jepit. Hahahaha.” Si Sophi ikutan ketawa ngakak.

Cerita dari Sophi ke ganknya. “Kata si Butet, Anya lagi suka sama cowok tapi cowoknya suka pake baju kembang-kembang gitu. Terus bapaknya si cowok itu suka sama kumis lebat pak raden-nya Anya. Hihihihi. Ternyata diem-diem Anya punya kumis bo.” Tertawa tertiwilah mereka.

Cerita dari gank-nya Sophi ke gank anak basket. “Eh di kampus rame loh gosip si Anya. Katanya Anya suka sama cowok yang hobi pake baju kembang-kembang. Terus si Anya waktu main ke rumah cowok itu mesti berhadapan sama ibu cowok itu yang bawel ditambah lagi ternyata bapaknya si cowok suka sama kumis lebat ala pak raden-nya Anya. Ibu si cowok cemburu. Anya diusir keluar sampai Anya grogi dan pake sendal di kaki kiri sama sepatu di kaki kanan. Whahahaha...Kok si Anya jadi aneh ya.” Ngakaklah mereka.

Cerita itu muter-muter sampe akhirnya sampe ke telinga Anya dalam versi yang diceritain Aga. Hahahaha..gosip ternyata never ends yah.

****

Gatsu – 140507

Read More...

mY giRL in MemOriaM

Obe menghela nafas seraya meraih tangan Aya. Ia menggenggam tangan Aya yang dingin dan kaku meski denyut kehidupan masih terasa.

“Aya..buka mata kamu.” Bisik Obe pelan. Tidak ada reaksi. Obe kembali menghela nafas lalu memejamkan matanya. Berusaha menghindari pedih yang menyeruak dari kedua matanya.

“Obe..Obe..” sebuah suara mengejutkan Obe. Ternyata Tante Firna, Bundanya Aya.

“Eh Tante, kapan dateng Tante?”

“Baru aja kok. Kamu ketiduran ya? Biar Tante aja yang jaga Be. Gantian ya.”

Obe melirik jam tangannya. Jam 7.30 pagi. Obe memang memilih menjaga Aya di malam hari supaya paginya bisa pergi ke kantor.

“Ya udah tante. Aku pulang dulu ya, Aku harus sampai kantor jam 9. Nanti sore aku dateng lagi.”

Tante Firna tersenyum lalu berkata,”Kamu harus banyak istirahat juga Be. Jangan sampai sakit ya.Banyak makan, kamu jadi kurus begini.” Obe hanya tersenyum mendengar kata-kata Tante Firna.

“Iya tante. Nanti aku makan banyak di rumah. Aku pulang dulu ya.” Obe mengecup pipi perempuan tua yang sudah dianggap sebagai ibu sendiri itu dengan lembut, lalu ia beranjak pulang.


Rumah Obe- Jam 8.35

Obe menatap langit-langit kamarnya. Badannya letih tapi hatinya lebih letih lagi. Masih teringat senyum dan perkataan Aya waktu terakhir kali mereka bertemu, 2 jam sebelum Aya koma.

----------------------------

“Kamu tenang aja Be.” Kata Aya saat itu. “Aku kan udah pernah di operasi jantung sebelumnya, jadi tenang aja.”

“Kok kamu bisa segitu santainya sih Ya? Emang ga takut yah?” Tanya Obe penasaran melihat wajah tenang tunangannya itu.

“Em..takut sih Be. Tapi yang namanya kematian itu kan ga bisa kita prediksi. Jadi kalau itu emang udah waktuku buat pergi..ya aku uda siap kok.”

Sebuah pertanda. Sebuah kalimat pertanda. Setengah jam di ruang operasi, tekanan darah Aya naik turun berulang kali. Saat tekanan darahnya stabil, Ia sudah tertidur dalam koma.

----------------------------

Handphone Obe berbunyi tiba-tiba. Ringtone power ranger yang norak terdengar. Mendengar ringtone itu, ingatan Obe kembali melayang ke Aya.

----------------------------

Waktu itu adalah pertemuan pertama mereka. Sahabat Obe dari sma, Rei adalah teman Aya sekaligus pacar sahabat Aya, Rina. Kebetulan Obe ga ada acara waktu Rei dan Rina mengajak Obe nonton. Obe inget banget film itu. Sweet November, film drama romantis yang bikin hati ikut nangis.

Di tengah-tengah film tiba-tiba handphone Obe bunyi. Ringtone ala power rangers yang norak terdengar keras diantara dialog-dialog. Serentak banyak kepala menoleh heran ke arah Obe –jaman gini masih ada yang pake ringtone anak-anak ginian yah.

Obe sendiri dengan cueknya cuma ngomong, “Ups..gue lupa silent. Hehehe.”

Rina manyun sambil ngelempar popcorn, “Elo tuh udah kuliah juga ringtone masih kaya anak kecil gitu.” Rei juga ikut misuh-misuh, “Tau. Malu-maluin aja lo.” Tapi herannya Aya cuma ketawa trus bilang, “Emang kenapa sih?kan lucu. Ringtonenya beda ama yang lain.”

Obe terpana. Diantara sekian ribu, ups berlebihan ya. Diantara sekian orang yang bilang ringtonenya norak baru satu mahluk yang bilang lucu.

----------------------------

Obe geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Dilihatnya caller id, Rei.

“Yep”

“Oi Be. Lo kerja ga?Uda jam 10 nih.”

“Hah? Jam 10? Ya uda deh gue ga kerja. Lagi males.”

“Yeiy elo. Kenapa sih lo?ketiduran?” Rei terheran-heran. Ga biasanya Obe males buat kerja. Sebagai manajer pemasaran termuda, Obe memang sangat sibuk.

“Hemmm..”

“Ya udah. Sore gue ke rumah lo ya.”

“Heeh. Dateng aja.”

Obe menutup pembicaraan. Ingatannya kembali melayang. Ke Aya. Ke gadisnya yang sekarang tergolek di rumah sakit.

----------------------------

Sore hari, rumah Aya –2 tahun lalu

Sejak kejadian di bioskop, Aya dan Obe semakin dekat. Sampai di satu titik Obe merasa kalau ia merasa sayang sama Aya. Obe mau ngelindungin Aya yang punya fisik lemah karena penyakit jantung bawaan. Sore itu seperti biasanya Obe udah duduk manis di kursi taman ditemani sepoci teh dan sepiring kue bolu yang masih mengepul hangat.

“Be..Obe..heyy..kenapa sih bengong gitu?” Aya mengagetkan Obe yang lagi bengong ngeliatin bolu yang masih hangat itu.

“Hehehe..engga. Cuma liat bolu aja.”

“Liat bolu?emangnya itu bolu kenapa?”

“Cuma mikir aja. Yang bikin kue ini pasti bikin pake hati yang senang.”

“Kenapa kamu bisa mikir gitu?” Aya mengerutkan kening. Heran banget nih orang, pikirnya.”

“Iya soalnya teksturnya lembut. Pasti adonannya pas deh.”

Aya tertawa. “Ya iyalah lembut. Itu kan bolu.” Obe ikutan nyengir. Dilihatnya muka Aya yang berseri karena tawanya.

“Muka kamu kenapa sih Ya? Ko merah gitu dahi kamu?” Obe bingung ngeliat dahi Aya yang merah.

“Oh..itu..” Aya menundukkan kepalanya.

“Itu kenapa?”

“Hehe..tadi kan pulang sekolah mampir dulu ke alfamart depan komplek trus aku kesandung keset merah itu lohhh..”

“Terus?” Obe penasaran sambil menyeruput tehnya.

“Ya...terus aku jatoh. Diketawain lagi.” Aya nyengir tanpa merasa bersalah. Obe ketawa ngakak sampai keselek teh yang lagi diseruputnya.

“Aya..aya..kamu tuh...”Obe geleng-geleng kepala sambil ngacak-ngacak rambut Aya.

“Ceroboh banget sih jadi orang.”

Aya cuma senyum sambil ngangkat bahu seolah ga peduli.

“Tapi itu yang bikin aku sayang kamu.” Aya menoleh dengan cepat. Dilihatnya Obe yang dengan tenang meneguk tetes teh terakhirnya.

“Kamu ngomong apa Be?” Obe memandang Aya. Lalu jarinya menggenggam kedua tangan Aya.

“Aku sayang kamu Ya. Jujur aku sayang kamu dari pertama kali kamu bilang ringtone aku yang norak itu lucu.” Aya tersenyum. Hatinya berdebar kencang.

“Jadi..?” Obe memiringkan kepala, menunggu jawaban.

Aya hanya tersenyum lalu mengecup pelan pipi Obe. “Aku sayang kamu dari pertama kali aku ngeliat kamu.”

----------------------------

Dalam kamarnya yang sepi, Obe tersenyum. Seakan-akan kenangan itu hidup kembali dari masa lalu. Dirabanya pipi yang dulu pernah dikecup Aya. Setetes air mata mengalir. Apakah Aya akan kembali bisa mengecup pipinya lagi. Air mata Obe terus mengalir. Seakan-akan kepenatan selama sebulan terakhir sejak Aya divonis koma mendesak keluar.

“Be kalau nanti aku pergi kamu jangan sedih ya.”

“Emangnya kamu mau kemana Ya?Tanggal pernikahan kita kan 4 bulan lagi. Kamu mau kemana lagi?”

Aya tersenyum.

Go go power ranger!!Obe terlompat dari tempat tidur. Ternyata dia ketiduran setelah membiarkan airmatanya mengalir. Caller id : tante firna.

“Halo.” Obe mengucek-ucek matanya.

“...” hanya terdengar isak tangis. Perasaan Obe langsung berantakan. Jantung berdebar, keringat dingin mengalir.

“Tante..?ada apa tante?” Obe mencoba tenang walau hatinya semakin ga tenang.

“Aya kritis Be.” Suara tante Firna tersendat kemudian pecah tangisnya.

Obe langsung berdiri dan berlari ke luar kamarnya. “Aku langsung kesana. Tante tenang dulu ya.” Terdengar deru motor masuk ke halaman rumah Obe. Rei.

“Rei!!”

“Kenapa sih lo Be?ko lari-lari?” Rei terheran-heran. Sahabatnya ini emang lagi aneh. Tadi bolos kuliah sekarang lari-lari di rumah. Jangan-jangan...

“Aya kritis Rei. Anterin gue sekarang ke rumah sakit.” Sahut Obe sambil menyambar helm yang diberikan Rei. Rei hanya mengangguk.

Setibanya di rumah sakit, Obe langsung berlari menuju kamar Aya. Tidak menghiraukan pandangan mencela orang-orang karena dia berlari-lari di lorong. Kamar itu kosong. Obe semakin panik.

“Suster.” Obe menyambar lengan seorang suster yang lewat. “Pasien di ruang ini kemana?”

“Mbak Aya dipindahkan ke ICU mas.” Sahutnya ramah.

“Terima Kasih.”

Obe kembali berlari. Kenangan tentang Aya semakin menyambar-nyambar ingatannya. Seperti slide show sebuah film tua.

----------------------------

Suatu sore di sebuah taman tua

“Be kamu tau, aku kan punya penyakit jantung.” Obe menggenggam tangan Aya. Ia tau di dada Aya goresan bekas pisau operasi.

“Iya aku tau.” Obe menoleh. Gadisnya. Aya. Orang yang paling dia sayang di dunia.

“Bisa aja aku pergi mendadak.” Obe mengeraskan genggamannya.

“Ngomong apaan kamu. Kamu ga bakalan pernah pergi mendadak.”

----------------------------

Obe meringis sambil berlari. Siapa sangka ucapan yang selintas-selintas itu menjadi kenyataan. Dilihatnya Tante Firna.

“Tante...” Tante Firna menoleh. Airmata membasahi wajahnya.

“Obe...” dan Tante Firna menangis di bahu Obe.

Di kejauhan Rei menelpon Rina, memberi kabar terakhir tentang keadaan sahabatnya.

Obe mondar-mandir di depan ICU. Sudah satu jam dan pintu masih tertutup. Tante Firna sudah ditenangkan oleh Rina dan sekarang sedang di kantin rumah sakit untuk membeli makan malam. Ingatannya kembali melambung.

----------------------------

Malam hari di atap rumah Obe – 6 bulan lalu

“Waaaa...bintangnya banyak banget.”

“Bagus kan sayang? Kalau lagi cerah begini emang enak duduk disini.” Obe merengkuh lembut pundak Aya. Aya menyenderkan kepalanya di bahu Obe. Terasa oleh Aya debaran jantung Obe yang berirama.

“Kamu tau Be, Ini kaya di film walk to remember deh.” Aya tersenyum.

“Aku sayang kamu Aya.”

“Aku juga”

“Aku mau kamu ada di setiap waktuku. Ada di setiap sudut kehidupanku.” Obe menatap mata Aya.

“Kamu mau menikah denganku?” Obe mengeluarkan cincin emas putih yang indah. Pinggirannya berhias bintang-bintang kecil. Mata Aya berkilau karena airmata haru.

Obe mencium Aya dengan lembut.

----------------------------

Seorang dokter yang mendekat memutuskan lamunan Obe.

“Anda kerabat Mbak Aya?” tanya Dokter itu.

“Saya tunangannya Dok. Gimana keadaannya Dok?”

“Silakan ikut ke ruangan saya.” Obe mengikuti langkah dokter itu dengan pelan. Antara ingin dan enggan. Ingin karena penasaran sama diagnosa dokter. Enggan karena takut akan hasil akhir yang menyedihkan.

“Silakan duduk mas..”

“Obe. Nama saya Obe.” Dokter itu mengangguk.

“Kemungkinannya...” Dokter itu terdiam. Obe paham itu.

“Kemungkinan terburuk dokter?”

“Yah...mungkin tinggal beberapa jam lagi. Sekarang nyawanya tergantung dengan mesin sepenuhnya.”

Kata-kata dokter selanjutnya tidak terdengar lagi. Yang ada di pikirannya hanya dia akan kehilangan Aya. Gadisnya. Mimpinya tadi sore teringat lagi. “Be kalau nanti aku pergi kamu jangan sedih ya.” Seakan kata-kata Aya menggema kuat dan terpatri di benaknya.

----------------------------

“Be, jantungku rasanya sakit deh.”

Obe memandang gadisnya. Wajah Aya terlihat pucat.

“Kenapa?kumat lagi?”

Aya tersenyum. “Katanya aku sakit parah...karena aku terlalu sayang kamu Be.”

Obe merengut.”Itu ga lucu Aya. Kamu tau gimana perasaan aku setiap kamu ngeluh kalau jantung kamu sakit? Itu seperti menusuk jantung aku sendiri.”

“Maaf sayang. Aku ga bermaksud kaya gitu. Mungkin aku kecapean kali ya nyiapin pernikahan kita.”

“Kalau gitu kamu harus banyak-banyak istirahat ya.” Obe membelai wajah Aya lembut.

Aya hanya mengangguk. Tak disangka keesokan harinya Aya ditemukan pingsan. Menurut dokter karena adanya thrombus – penggumpalan darah di jantung jadi Aya harus di operasi. 2 hari kemudian di meja operasi, Aya tak sadarkan diri. Koma.

----------------------------

Obe menggenggam handphonenya dengan frustasi. Tante Firna yang membawakannya sandwich terkejut melihat keadaan Obe.

“Be..kamu ga apa-apa?” Obe mendongak. Tante Firna paham arti tatapan matanya tanpa harus bertanya. Paham begitu melihat sorot mata Obe yang penuh luka.

“Dokter yang ngomong?” Obe hanya mengangguk menanggapi pertanyaan tante Firna.

“Aku udah minta ijin buat ada di samping Aya. Dokter bilang boleh. Aku mau, kita semua ada disana waktu dia pergi.” Tante Firna mengangguk. Airmatanya kembali jatuh. Obe memeluk tubuh tua itu. Bagaimanapun Tante Firna adalah Ibu dari Aya. Dia pasti lebih merasakan kehilangan daripada diriku, pikir Obe. Apalagi tante Firna sudah ditinggal oleh Om Andro,ayah Aya yang meninggal karena kecelakaan 7 tahun lalu. Hartanya hanyalah Aya.

Kamar itu sepi. Tidak ada suara. Yang terdengar hanyalah dengung-dengung mesin yang menempel di badan Aya. Obe menggenggam tangan Aya. Merasakan dingin. Merasakan kematian yang tinggal sejengkal lagi. Berharap keajaiban bahwa Aya akan membuka matanya.

Tiba-tiba dirasakannya tangan Aya bergerak dalam genggamannya.

“Aya” bisiknya pelan. Mata Aya terbuka. Tante Firna, Rei dan Rina menghambur mendekat. Aya tersenyum.

“I love u Be. Forever.” Lalu senyumnya jatuh ke arah Tante Firna, Rei dan Rina. “Aku sayang kalian semua. Bimbing aku Be.” Obe membimbing Aya mengucap 2 kalimat syahadat. Aya menggumam mengulangi ucapan itu. Lalu dia pergi. Selamanya.

Seorang suster memberikan Obe secarik kertas. Menurut suster itu, Aya pernah menitipkan surat itu saat akan masuk ke ruang operasi.

“Suster aku titip surat ini buat orang yang paling aku sayang setelah Bunda aku. Namanya Obe. Tapi kasihnya nanti aja kalau ada apa-apa sama aku ya Sus.”

Dan sekarang Obe menerima surat itu.

Dear Obe sayang,

Kalau kamu terima surat ini berarti aku udah pergi.

Maaf kalau aku pergi mendadak. Maaf kalau aku harus pergi duluan.

Banyak kenangan di antara kita yang ga bakalan aku lupain. Kamu adalah hal terbaik yang dikirim Tuhan. I do love u.

Jangan nangis sayang. Aku mau senyum kamu yang nganter aku pergi. Aku mau senyum kamu yang terakhir aku liat.

If i die tonight,i’ll go without regret. If its ur eyes that the last thing i’ve ever see. Then i know beauty heaven holds me.

Love u always.

Aya

----------------------------

Gatsu - 110507

Read More...

Blogger Templates by Blog Forum